Apakah mesti mengangkat tangan ketika membaca qunut?
Disunnahkan mengangkat tangan pada qunut witir. Ada beberapa riwayat dari sahabat yang mendukung hal ini.
Al Baihaqi rahimahullah menyebutkan, “Beberapa sahabat Nabi radhiyallahu ‘anhum mengangkat tangan mereka saat qunut.”
Al Baihaqi rahimahullah mengeluarkan dalam Sunan Al Kubro dari Abu Rofi’ rahimahullah, ia berkata, “Aku pernah shalat di belakang Umar dan ia berqunut setelah ruku’. Ia mengangkat kedua tangannya dan menjaherkan (mengeraskan) doanya.”
Al Baihaqi rahimahullah mengatakan bahwa hal itu shahih dari ‘Umar.
Mengangkat tangan ketika qunut memiliki beberapa riwayat dari beberapa sahabat dan tabi’in.
Imam Ahmad rahimahullah ditanya oleh anaknya mengenai mengangkat tangan ketika qunut. Imam Ahmad menjawab, “Seperti itu tidaklah masalah.” Diriwayatkan pula dari ‘Abdurrahman bin Al Aswad, dari ayahnya bahwa Ibnu Mas’ud biasa mengangkat tangan ketika qunut.
An Nakho’i rahimahullah berkata, “Angkatlah kedua tanganmu saat qunut.” Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah.
Kedua tangan tersebut di tangan hingga ke dada sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah.
Imam Ahmad rahimahullah berkata, “Jika seseorang berqunut, maka hendaklah ia mengangkat tangannya di depan dadanya.” (Masail ‘Abdullah 2: 297, no. 417).
Semoga bermanfaat. Wallahu waliyyut taufiq.
Referensi:
Masail Sholatil Lail, Dr. Muhammad bin Fahd bin ‘Abdul ‘Aziz Al Furaih, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 66-67.
—
Disusun di Pesantren Darush Sholihin, 18 Ramadhan 1435 H menjelang Isya.
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com